Rumah Ibadah Medan Hampir di Ledakkan Dengan Bom Rakitan

Terkadang kita tidak tahu lagi bagaimana agar manusia bisa bertaubat dan tidak melakukan hal yang tidak-tidak, apa lagi sampai berencana ingin membunuh sesama manusia. Maka dari itu kita jangan kebingungan jika didunia ini tiba-tiba mengalami bencana yang besar contohnya bencana Tsunami yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 yang menelan lebih dari 126.000 korban jiwa dan Jepang yang di landa bencana gempa yang disusul Tsunami yang hampir sama dengan kejadian di Aceh Indonesia menelan 137 korban jiwa dan 500 lainnya hilang dan tidak ditemukan.

"Saya yakin akan ada bencana-bencana besar yang sudah di persiapkan oleh Tuhan. Karena seutuhnya kita sudah sadar akan dosa yang kita perbuat, tapi masih tetap terus dilanjutkan," ujar salah seorang tamu digereja.

Baru saja terjadi percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh lelaki berinisial IAH. Kejadian tersebut berlangsung di rumah ibadah Santo Yosef, di Jalan Dr. Mansyur, Kota Medan, Sumatera Utara. Ketika pemuka agama Albert S. Pandingan mengunjungi rumah ibadah di hari Minggu , 28 Agustus ingin berkhotbah di altar, IAH langsung berlari ke arah seorang pastor tersebut.

Sang pastor terkejut ketika lelaki itu berlari ke arahnya, karena IAH berlari sambil menggendong sebuah bom rakitan pipa kuning dan pisau dapur berada di tangan kiri IAH. Untungnya saja bom rakitan itu tidak berhasil meledak, tapi tersangka terus mengejar pastor yang berusaha menghindar dengan sabitan pisau yang sudah mengenai lengan kiri sang Pastor.

Melihat kejadian tersebut, untungnya para tamu menolongnya dan akhirnya menangkap tersangka pelaku bom bunuh diri. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tapi mungkin ini akan menjadi pengalaman agar penjagaan lebih ditingkatkan lagi oleh penjaga-penjaga yang bertugas menjaga keamanan di sekitar gereja.

"Sekarang pelaku sudah ditangkap dan personel  dari Den Gegana Team Jibom Polda Sumut telah mengamankan gereja," demikian informasi yang didapat dari Polda Sumut.