Bulan suci Ramadan, bulan yang penuh keutamaan bagi umat Islam kembali datang.
Suasana kehidupan mulai berubah. Umat Islam tampak lebih religius dengan terjadinya peningkatan kuantitas atau kualitas ibadahnya.
Marhaban ya Ramadan Kalimat itu yang saat ini makin santer diserukan umat Islam di berbagai pelosok negeri dan berbagai belahan dunia. Di masjid-masjid, mushala, televisi, koran-koran, radio hingga mailing list dan ponsel pribadi, ungkapan selamat datang tampil dengan berbagai ekspresi yang variatif. Bulan baik yang penuh berkah telah tiba kembali. Selama satu bulan kita berharap bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik.
Baik yang diharapkan bukan sekadar mampu menahan lapar dan dahaga, tetapi ibadah puasa mampu membuat kita menjadi pribadi yang memiliki karakter sabar dan mampu mengendalikan diri. Puasa tidak boleh hanya menjadi ritual semata, tetapi benar-benar menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas diri.Banyak nilai yang kita petik ketika menjalankan ibadah puasa. Tidak sedikit literatur dan referensi kajian tentang makna puasa yang mengatakan bahwa beragam nilai yang kita petik dari ibadah puasa di bulan Ramadan seperti nilai sosial, kesehatan, spiritual hingga kepribadian. Hikmah dari puasa diharapkan untuk ikut merasakan rasa lapar dari orang yang tidak mampu. Dengan demikian, dapat meningkatkan empati kepada mereka. Tetapi terdapat pertanyaan akan efektifitasnya. Dengan alasan telah menahan lapar selama berpuasa, kita selalu mengkonsumsi makanan jauh lebih banyak saat berbuka puasa dan dalam menu yang lebih mewah. Dari tahun ke tahun, harga daging, ayam, dan kebutuhan sembako lain selalu meningkat menjelang dan selama Ramadan karena peningkatan permintaan. Padahal jika mengingat hikmah puasa untuk menahan diri, seharusnya berbagai konsumsi yang berlebihan tersebut kita kurangi.
SELAMAT DATANG DI BULAN SUCI RAMADAN
Reviewed by Jesicca Liem
on
6:46 PM
Rating:
No comments: