BandarQ - Tidak dapat dipungkiri bahwa ada banyak aspek kehidupan peninggalan kolonialisme yang tumbuh dan berakar kuat di negara ini. Hal tersebut memang wajar terjadi karena masa kolonialisme yang terjadi selama ratusan tahun. Otomatis banyak kebudayaan luar yang ikut tertanam dan berkembang di bangsa ini. Kehadiran bangsa barat di tanah air tercinta ini memang menorehkan banyak kisah. Dengan sistem penjajahan tersebut banyak orang pribumi yang dipandang sebelah mata oleh para bangsa kulit putih tersebut.
Gak sedikit kisah mengenai terkucilnya masyarakat pribumi di lingkungan umum baik di institusi pendidikan maupun layanan umum lainnya. Lucunya, banyak tingkah laku masyarakat pribumi yang ingin sekali dipandang sederajat oleh bangsa Belanda dengan melakukan berbagai cara. Mulai dari mengikuti gaya busana hingga menirukan menu makanan dan minuman, salah satunya bir pletok khas Betawi ini.
BandarQ - Bir pletok merupakan salah satu cara untuk menirukan gaya pergaulan orang Belanda yang dilakukan oleh masyarakat Betawi. Sejak dulu masyarakat Betawi memang dikenal sebagai masyarakat yang sangat Islami dan patuh pada ajaran agama. Hal tersebut bisa dilihat dari cara berbusananya yang kerap menggunakan sarung dan peci dalam kehidupan sehari-hari.
Dilansir dari CNN, saat kaum Belanda menduduki Batavia, kehadirannya tentu saja tidak mendapatkan kesan yang baik dari masyarakat setempat. Apalagi hal tersebut diperparah dengan kebiasaan orang Belanda melakukan pesta pora yang megah. Ukuran seberapa megahnya pesta tersebut ditentukan oleh seberapa banyak jumlah wine yang dikeluarkan. Nah, masyarakat Betawi menyaksikan pesta tersebut dengan rasa kesal sekaligus iri. Rasa kesal itu disebabkan karena pesta tersebut dianggap merusak tatanan keagamaan yang sudah lama dibina di kawasan tersebut.
BandarQ - Uniknya, mereka juga ingin sekali menyicip anggur fermentasi yang dinikmati oleh orang Belanda tersebut. Namun sayangnya, hal itu bertentangan langsung dengan ajaran agama yang mereka tekuni. Demi tercapainya kehendak mereka, akhirnya dibuatlah sebuah budaya tandingan yang tidak berbenturan dengan nilai agama Islam. Masyarakat Betawi kemudian membuat minuman dengan warna serupa bir yakni merah kecokelatan. Bedanya, tidak mengandung alkohol sama sekali yang disebut sebagai “Bir Pletok”.
Minuman bir pletok tersebut berkhasiat serupa dengan bir atau anggur khas Barat. Karena terbuat dari rempah seperti jahe, kayu manis, cengkeh, pala, kayu secang, kapulaga, dan serai. Bir pletok ini berkhasiat untuk menghangatkan badan bagi tiap peminumnya. Sedangkan istilah “pletok” diambil dari bunyi yang dihasilkan dari penyumbat kayu botol wine yang dicabut. Namun ada juga yang mengatakan bahwa nama “pletok” diambil dari suara yang dihasilkan dari bambu berisi es batu yang menjadi tempat penyajian bir pletok dahulu kala. Unik banget ya minuman ini.
BandarQ - Itulah tadi salah satu kebiasaan Barat yang menular bagi kaum pribumi terutama masyarakat Betawi. Walaupun minumannya merupakan hasil modifikasi total, namun keinginan untuk menirukan kebiasaan Barat tetap ada. Hingga kini bir pletok masih sering dihadirkan dalam berbagai acara pesta orang Betawi. Kalau mau minum bir tapi halal ya minum bir pletok aja, selain halal dijamin menyehatkan. Anti kembung-kembung club pokoknya.
sumber : yukepo
Gak sedikit kisah mengenai terkucilnya masyarakat pribumi di lingkungan umum baik di institusi pendidikan maupun layanan umum lainnya. Lucunya, banyak tingkah laku masyarakat pribumi yang ingin sekali dipandang sederajat oleh bangsa Belanda dengan melakukan berbagai cara. Mulai dari mengikuti gaya busana hingga menirukan menu makanan dan minuman, salah satunya bir pletok khas Betawi ini.
BandarQ - Bir pletok merupakan salah satu cara untuk menirukan gaya pergaulan orang Belanda yang dilakukan oleh masyarakat Betawi. Sejak dulu masyarakat Betawi memang dikenal sebagai masyarakat yang sangat Islami dan patuh pada ajaran agama. Hal tersebut bisa dilihat dari cara berbusananya yang kerap menggunakan sarung dan peci dalam kehidupan sehari-hari.
Dilansir dari CNN, saat kaum Belanda menduduki Batavia, kehadirannya tentu saja tidak mendapatkan kesan yang baik dari masyarakat setempat. Apalagi hal tersebut diperparah dengan kebiasaan orang Belanda melakukan pesta pora yang megah. Ukuran seberapa megahnya pesta tersebut ditentukan oleh seberapa banyak jumlah wine yang dikeluarkan. Nah, masyarakat Betawi menyaksikan pesta tersebut dengan rasa kesal sekaligus iri. Rasa kesal itu disebabkan karena pesta tersebut dianggap merusak tatanan keagamaan yang sudah lama dibina di kawasan tersebut.
BandarQ - Uniknya, mereka juga ingin sekali menyicip anggur fermentasi yang dinikmati oleh orang Belanda tersebut. Namun sayangnya, hal itu bertentangan langsung dengan ajaran agama yang mereka tekuni. Demi tercapainya kehendak mereka, akhirnya dibuatlah sebuah budaya tandingan yang tidak berbenturan dengan nilai agama Islam. Masyarakat Betawi kemudian membuat minuman dengan warna serupa bir yakni merah kecokelatan. Bedanya, tidak mengandung alkohol sama sekali yang disebut sebagai “Bir Pletok”.
Minuman bir pletok tersebut berkhasiat serupa dengan bir atau anggur khas Barat. Karena terbuat dari rempah seperti jahe, kayu manis, cengkeh, pala, kayu secang, kapulaga, dan serai. Bir pletok ini berkhasiat untuk menghangatkan badan bagi tiap peminumnya. Sedangkan istilah “pletok” diambil dari bunyi yang dihasilkan dari penyumbat kayu botol wine yang dicabut. Namun ada juga yang mengatakan bahwa nama “pletok” diambil dari suara yang dihasilkan dari bambu berisi es batu yang menjadi tempat penyajian bir pletok dahulu kala. Unik banget ya minuman ini.
BandarQ - Itulah tadi salah satu kebiasaan Barat yang menular bagi kaum pribumi terutama masyarakat Betawi. Walaupun minumannya merupakan hasil modifikasi total, namun keinginan untuk menirukan kebiasaan Barat tetap ada. Hingga kini bir pletok masih sering dihadirkan dalam berbagai acara pesta orang Betawi. Kalau mau minum bir tapi halal ya minum bir pletok aja, selain halal dijamin menyehatkan. Anti kembung-kembung club pokoknya.
sumber : yukepo
Asal Usul Bir Pletok Yang Tidak Terkontaminasi Alkohol
Reviewed by Jesicca Liem
on
3:03 AM
Rating:
No comments: