Batu Akik Soekarno Dijual Rp 150 Saat Bung Karno Tidak Memiliki Uang

Presiden RI Pertama, Soekarno ternyata dulu memiliki sebuah batu akik yang ia dapatkan saat masih tinggal di Bandung. Batu akik tersebut di berikan oleh seorang pengagum.

Pengagum Soekarno itu memberikan kepadanya secara cuma-cuma. Pengagum tersebut meyakini bahwa batu itu akan membawa keberuntungan bagi pemakainya.

"Seorang pengagum memberikan benda yang aneh ini kepada ku dengan ucapan 'Sukarno, semoga engkau tetap berada di atas seperti biji yang mengapung ini," ungkap Soekarno dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat.

Bung Karno meyakinkan kalau di dalam batu itu terdapat cairan hitam atau biji yang seperti mengapung di tengah air.

Mengingat Bung Karno yang saat itu mempercayai hal-hal tersebut, ia pun mempercayai perkataan dari pengagum itu.

Ketika diasingkan di Ende, Soekarno pun mulai tidak mempercayai dengan takhayul pembawa keberuntungan tersebut. Ia pun mulai berpikir keras tentang batu akik yang sudah di ikat dengan cincin indah itu.

Akhirnya Soekarno pun menjual batu tersebut karena kondisinya disaat itu memang sedang tidak ada uang. Sudah menjadi sejarah dari Soekarno bahwa ia tak pernah puya uang.

Maka, dijuallah batu keberuntungan tersebut kepada seorang saudagar kopra (biji kelapa) di Ende, Flores. Agar harganya mahal, tentu saja Bung Karno memberikan sedikit bumbu cerita soal batu tersebut.

"Coba lihat, saya punya barang yang tidak mudah untuk didapatkan. Orang yang memakainya pasti akan selalu beruntung, karena batu ini hanya ada satu-satunya." Saudagar yang masih sempat berpikir-pikir itu pun langsung membuat Soekarno tak sungkan untuk mengatakan, "kalau saudara menyerahkan seratus limapuluh rupiah, yang tidak berarti bagi saudara, batu ini akan menjadi milik saudara."

Akhirnya si saudagar langsung menyetujui tawaran Bung Karno. Batu pembawa keberuntungan itu pun berhasil terjual dengan nilai Rp 150.