Walaupun belum bisa dipastikan penyakit apa yang diderita Martin, diagnosis dokter yang paling mendekati yakni Martin mengalami cryptococcal meningitis. Makin hari kondisi Martin makin memburuk hingga ie kehilangan kemampuannya untuk bergerak sendiri, melakukan kontak mata, dan bicara.
Orang tua martin Rodney dan Joan Pistorius disarankan untuk membawa putranya pulang ke rumah oleh pihak Rumah Sakit. Tapi, saat itu Joan terus meyakinkan diri bahwa Martin akan tetap bertahan hidup. Saat di rumah, setiap hari ayah Martin ROdney akan bangun jam 5 pagi. "Sayamemakaikan baju untuknya, menggendongnya ke mobil dan membawanya ke pusat perawatan khusus. Delapan jam kemudian saya menjemputnya pulang, memandikannya, menyuapi, mengantar ia tidur, dan menyalakan alarm setiap dua jam sekali untuk memastikan kondisi Martin baik-baik saja," ungkap Rodney.
Rutinitas seperti itu pun berlangsung selama 12 tahun. Bahkan, suatu hari Joan putus asa dan sempat berkata pada Martin bahwa akan lebih baik jika Martin meninggal.Siapa sangka, pekrataan Joan ternyata masih bisa didengar dan diingatoleh Martin yang kini sudah berusia 39 tahun ini.
"Ya saya ada disana dari awal. Saat berusia 14 atau 15 tahun saya menyadari segala sesuatu seperti orang normal. Saya bisa berpikir tapi hanya saja saya tidak bisa berkomunikasi dan menggerakkan tubuh," kata Martin.
Kata-kata sang ibu yang menyebut ingin ia lebih baik mati menjadi salah satu penyemangat Martin. Perlahan, pikiran Martin bisa lebih baik. "Dengan bantuan Tuhan, saya perlahan mulai bisa menggerakan tubuh dan berbicara meskipun butuh waktu cukup lama untuk melakukannya dengan sempurna," kata pria yang bangun dari koma dan menikah dengan wanita bernama Joanna ini.
Perlahan tapi pasti, Martin mulai bisa terbebas dari tubuhnya, Kemampuan neurologisnya pun berkembang dengan baik.
Setelah 12 Tahun Koma, Martin Bangun Karena Ibunya Ingin ia Mati
Reviewed by Jesicca Liem
on
2:05 PM
Rating:

No comments: