3 Cara Menghindari Resiko Bekerja Pada Malam Hari

Normalnya siklus kehidupan normal pada manusia adalah bekerja di siang hari dan beristirahat di malam hari. Tapi terkadang karena tuntutan pekerjaan, kita harus bekerja di malam hari dan tidur di pagi hari. Hal tersebut bisa memicu dampak yang sangat buruk bagi kesehatan.

Riset kesehatan telah membuktikan bahwa seseorang yang sering bergadang karena harus kerja malam, bisa meningkatkan berbagai resiko penyakit. Di karenakan fungsi organ dalam tubuh tidak sanggup berjalan baik. Mulai dari obesitas, kanker hingga sakit jantung.

Selain itu, resiko jangka pendek juga ada yaitu gangguan tidur. Jika kamu mengalami gangguan tidur, penyakit-penyakit tersebut akan lebih muda menjangkit di tubuh mu karena ketahanan tubuh mulai melemah.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa resiko yang paling berbahaya adalah serangan jantung koroner sebesar 24% dan resiko stroke meningkat sebesar 23%.

Ada 3 cara yang bisa di lakukan agar bisa mencegah atau mengurangi resiko penyakit-penyakit di atas:

1. Pola Kerja

Kalau tidak memungkinkan untuk minta pindah jadwal kerja menjadi siang hari, maka perubahan pada pola kerja juga bisa membantu mengurangi resiko kerja malam. Contohnya, riset kesehatan menjelaskan bahwa kerja malam dengan pola yang stabil selama beberapa hari lebih sehat di banding terlalu sering ganti shift antara siang dan malam.

2. Istirahat Yang Cukup
.
Meskipun Anda bekerja di malam hari, bukan berarti Anda tidak bisa beristirahat dengan cukup. Karena sebenarnya jam kerja malam, sama saja dengan jam kerja pagi. Perbanyak tidur mu setidaknya minimal 7-8 jam perhari agar kamu bisa mencegah penyakit-penyakit berbahaya.

3. Konsumsi Makanan Sehat $ Berolahraga

Bekerja di malam hari akan meningkatkan obesitas dan sindrom metabolik, maka dari itu pola makan dan gaya hidup perlu di ubah untuk mencegahnya. Konsumsi lah makanan yang sehat tidak mengandung minyak berlebihan. Juga makanlah secukupnya untuk menjaga berart badan yang ideal.