Penjelasan Tentang Racun VX Membunuh Kim Jong Nam

BandarQ - Kepilisian Malaysia, Khalid Bin Abu Bakar, mengatakan kematian Kim Jong Nam itu dikarenakan diracuni dengan VX. Ada Kecurigaan bahwa Korea Utara ikut terlibat, namun hal ini dibantah keras oleh pihak Korut.

Dilansir dari BBC, racun VX merupakan racun saraf yang memiliki zat yang sangar mematikan, zat tersebut dikembangkan oleh Inggris pada tahun 1950-an dan diklasifikasikan sebagai senjata kimia yang sangat berbahaya. Dikarenakan itu, dunia internasional telah melarang penggunaan bahan kima tersebut.

BandarQ - Namun belakangan ini, racun VX kembali muncul setelah peristiwa Kim Jong Nam, yang tidak lain adalah kakak tiri dari Kim Jong Un ( presiden Korea Utara ), di Kuala Lumpur. Berbagai kasus lain seperti kasus Saddam Hussein juga perna dituduh menggunakan racun VX saat melakukan pembunuhan massal terhadap warga sipil Kurdi dalam serangan di Halabja pada 1988.

Jadi Seberapa Mengerikannya Racun VX??

I Made Agus Gelgel Wirasuta, Ahli Toksikologi dari Universitas Udayana Bali mengatakan racun yang memiliki nama methylphosphonothiolate ini bekerja dengan sangat cepat dalam melumpuhkan sistem saraf manusia. Lumpunya saraf manusia tersebut akan membuat siapapun yang terkena racun tersebut tidak akan bisa bergerak atau atau paralisis. "Biasanya, orang yang terkena racun ini 30 menit kemudian meninggal," katanya.

BandarQ - Racun ini juga terbukti sangat ganas, karena racunya seribu kali lebih ganas dari sianida. Hal ini menyebabkan bagi siapapun yang terkena racun ini akan sangat sulit untuk diobati. "Keadaan paralisis itu yang menyebabkan orang terdampak racun ini jadi sangat sulit diobati," katanya.

Selain itu, racun VX sangat sulit untuk dikenal, karena racun ini tidak mempunyai bau atau warna, selain itu, racun ini hanya sedikit berminyak dan ini yang membuat racun tersebut sangat sulit untuk dikenal.

Sejauh ini diketahui bahwa hanya Rusia dan Amerika Serikat yang mengakui memiliki stok racun mematikan itu. Namun belum ada kepastian negara lain pun bisa saja memiliki racun itu. Cindy Vestergaard, ahli senjata kimia dan rekan senior di Stimson Center, mengatakan Irak jelas diproduksi VX selama tahun 1980 namun nggak ada bukti jelas yang menyatakan penggunaannya.